Distribusi Frekuensi

Pengertian Distribusi Frekuensi 

Distribusi frekuensi adalah daftar nilai data (bisa nilai individual atau nilai data yang sudah dikelompokka) yang disertai dengan nilai frekuensi yang sesuai.


Pengelompokkan data ini dimaksudkan agar ciri-ciri penting data tersebut dapat segera terlihat. Dan daftar frekuensi ini akan memberikan gambaran yang khas tentang bagaimana keragaman data.
Karna sifat keragaman data sangat penting untuk diketahui, karena dalam pengujian statistik selanjutnya kita harus selalu memperhatikan sifat dari keragaman data nya. Tanpa memperhatikan sifat keragaman data nya, penarikan sebuah kesimpulan pada umumnya tidaklah sah.

Teknik Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi (TDF)

1. Distribusi frekuensi dibuat dengan alasan berikut ini :
   - Kumpulan data nya yang besar dapat diringkas.
   - Lalu kita dapat memperoleh beberapa gambaran mengenai karakteristik data.
Banyak juga software yang bisa digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi secara otomatis. Meski demikian, di sini tetap akan diuraikan mengenai prosedur dasar dalam membuat tabel distribusi frekuensi.
2. Langkah-langkah dalam menyusun tabel distribusi frekuensi :
    - Urutkan data dari nilai yang paling kecil.
    - Tentukan range nya (Range = nilai maksimum – nilai minimum).
    - Tentukan banyak kelas yang diinginkan. Tapi jangan terlalu banyak atau sedikit, berkisar antara          5 dan 20 kelas, tergantung dari banyak datanya.
    - Tentukan panjang atau lebar nya dari kelas interval (p).
    - Tentukan nilai ujung bawah kelas interval yang pertama.

Pada saat menyusun TDF, pastikan bahwa kelas nya tidak tumpang tindih sehingga setiap nilai nya pengamatan nya harus masuk tepat ke dalam 1 kelas. Pastikan juga tidak akan ada data pengamatan yang tertinggal.
Lalu cobalah untuk menggunakan lebar yang sama untuk semua kelas, meskipun kadang tidak mungkin untuk menghindari interval terbuka, seperti (> 91). Dan mungkin saja ada kelas tertentu dengan frekuensi 0.

Study kasus :
Kita gunakan prosedur di atas untuk menyusun sebuah tabel distribusi frekuensi nilai ujian mahasiswa.
Berikut ialah nilai ujian yang sudah diurutkan dari terkecil ke terbesar :
35           38           43           48           49           51           56           59           60           60
61           63           63           63           65           66           67           67           68           70
70           70           70           71           71           71           72           72           72           73
73           74           74           74           74           75           75           76           76           77
78           79           79           80           80           80           80           81           81           81
82           82           83           83           83           84           85           86           86           87
88           88           88           88           89           90           90           90           91           91
91           92           92           93           93           93           95           97           98           99

1.       Range ialah nilai tertinggi – nilai terendah = 99 – 35 = 64.
2.       Banyak nya kelas:
Tentukan banyak kelas yang diinginkan. Apabila kita lihat nilai Range = 64, mungkin banyak kelas nya sekitar 6 atau 7 kelas.
Sebagai latihan, kita gunakan aturan Sturges seperti ini:
 banyak kelas nya = 1 + 3.3 x log(n).
= 1 + 3.3 x log (80).
= 7.28 = 7.
3.       Panjang kelas nya = range: banyak kelas.
      = 64/7
      = 9.14 = 10
4.       Tentukan nilai batas bawah kelas pada kelas yang pertama.
Nilai ujian yang terkecil = 35.
Penentuan nilai batas bawah kelas nya bebas saja, asalkan nilai terkecil masih masuk ke dalam kelas itu.
Misalkan, apabila nilai batas bawah yang kita pilih yakni 26, maka interval kelas pertama nya adalah = 26 – 35, nilai 35 tepat jatuh di batas atas kelas ke 1.

Namun, apabila kita memilih nilai batas bawah kelas 20 atau 25, jelas nilai terkecil nya adalah 35, dan itu tidak akan masuk ke dalam kelas tersebut. Namun, untuk kemudahan dalam penyusunan dan pembacaan TDF nya,
batas bawah 30 atau 31. Ok, saya tertarik dengan angka 31, sehingga batas bawahnya ialah 31. Dari prosedur di atas, kita dapat info sebagai berikut ini:
*      Banyak kelas nya = 7.
*      Panjang kelas nya = 10.
*      Batas bawah kelas nya = 31.

Selanjutnya kita susun TDF nya:
Form TDF:
Kelas ke | Nilai Ujian | Batas Kelas | Turus | Frekuensi |
1        =     31 –
2        =     41 –
3        =     51 –
:         =        :
6        =     81 –
7        =     91 –
Tabel berikut ini merupakan tabel yang sudah dilengkapi:
Kelas Ke-
Nilai Ujian
Batas Kelas
Frekuensi (fi)
1
31 – 40
30.5 – 40.5
2
2
41 – 50
40.5 – 50.5
3
3
51 – 60
50.5 – 60.5
5
4
61 – 70
60.5 – 70.5
13
5
71 – 80
70.5 – 80.5
24
6
81 – 90
80.5 – 90.5
21
7
91 – 100
90.5 – 100.5
12

Jumlah

80

Atau dalam bentuknya yang lebih ringkas adalah:
Kelas Ke-
Nilai Ujian
Frekuensi (fi)
1
31 – 40
2
2
41 – 50
3
3
51 – 60
5
4
61 – 70
13
5
71 – 80
24
6
81 – 90
21
7
91 – 100
12

Jumlah
80

Distribusi Frekuensi Relatif
Variasi penting dari distribusi frekuensi dasar ialah dengan menggunakan nilai frekuensi relatifnya, yang disusun dengan cara membagi frekuensi setiap kelas nya dengan total dari semua frekuensinya.
Sebuah distribusi frekuensi relatif mencakup batas-batas kelas yang sama seperti TDF, namun frekuensi yang digunakan bukan frekuensi aktual melainkan frekuensi relatif. Frekuensi relatif kadang-kadang dinyatakan dengan %.

Frekuensi relatif : 


Contoh nya frekuensi relatif kelas ke 1:
fi = 2 dan n = 80.
Frekuensi relatif nya = 2:80 x 100% = 2.5%.
Kelas Ke-
Nilai Ujian
Frekuensi Relatif (%)
1
31 – 40
2.50
2
41 – 50
3.75
3
51 – 60
6.25
4
61 – 70
16.25
5
71 – 80
30.25
6
81 – 90
26.25
7
91 – 100
15.00

Jumlah
100.00

Distribusi Frekuensi Kumulatif
Variasi lain dari distribusi frekuensi standar ialah frekuensi kumulatif. Frekuensi kumulatif untuk sebuah kelas ialah nilai frekuensi untuk kelas tersebut ditambah dengan jumlah frekuensi semua kelas yang sebelumnya.
Perhatikan, bahwa kolom frekuensi nya selain label header nya diganti dengan frekuensi kumulatif kurang dari, batas-batas kelas diganti dengan (kurang dari) ekspresi yang menggambarkan kisaran nilai yang baru.
Nilai Ujian
Frekuensi Kumulatif kurang dari
Kurang dari 30.5
0
Kurang dari 40.5
2
Kurang dari 50.5
5
Kurang dari 60.5
10
Kurang dari 70.5
23
Kurang dari 80.5
47
Kurang dari 90.5
68
  Kurang dari 100.5
80

atau kadang disusun juga dalam bentuk seperti ini:
Nilai Ujian
Frekuensi Kumulatif kurang dari
Kurang dari 41
2
Kurang dari 51
5
Kurang dari 61
10
Kurang dari 71
23
Kurang dari 81
47
Kurang dari 91
68
Kurang dari 101
80

Variasi lain nya ialah frekuensi kumulatif nya lebih dari. Prinsip nya ialah hampir sama dengan prosedur yang di atas.




Komentar

Postingan Populer