pertemuan I
Pengenalan Linux
1.1 Pengertian Open Source Menurut David Wheeler, secara umum program yang dinamakan free software (perangkat lunak bebas) atau open source software (perangakat lunak sumber terbuka) adalah program yang lisensinya memberikan kebebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada pengembang sebelumnya. Semua perangkat lunak bebas adalah perangkat lunak sumber terbuka, tapi sebaliknya perangkat lunak sumber terbuka belum tentu perangkat lunak bebas, tergantung kaidah yang dipakai dalam melisensikan perangkat lunak sumber terbuka tersebut.
1.2 Keuntungan Menggunakan Perangkat Lunak Open Source Ada beberapa keuntungan apabila menggunakan perangkat lunak open source, diantaranya:
1.2.1 Keamanan (Security) Meskipun tidak ada sistem operasi atau platform yang aman secara sempurna, faktor-faktor seperti metoda pengembangan, arsitektur program, dan pasar target dapat berpengaruh besar pada keamanan, dan konsekuensinya dapat berakibat lebih mudah ditembus atau sebaliknya sulit ditembus. Aspek keamanan telah mendorong banyak organisasi publik untuk bermigrasi, atau mempertimbangkan untuk bermigrasi, dari windows ke solusi FOSS. Lembaga pajak dan kepabeaan Perancis migrasi ke Red Hat secara besar-besaran karena alasan keamanan ini.
1.2.2 Pembajakan, HaKI (Hak Kekayaan Intelektual), dan WTO (World Trade Organization) Pembajakan perangkat lunak menjadi masalah di hampir semua negara di dunia. Menurut studi pembajakan perangkat lunak global yang dibuat IDC dan BSA (Bussines Software Alliance), pembajakan perangkat lunak pada 2005 menimbulkan kerugian US$34 milyar (sekitar Rp 300 trilyun). Bahkan di negara maju yang secara teori mampu membeli lisensi perangkat lunak, nilai pembajakan masih tinggi, sekitar 21% di Amerika Serikat dan 36% di Uni Eropa. Di negara-negara berkembang yang penghasilannya rendah harga perangkat lunak dinilai mahal, sehingga angka pembajakan perangkat lunak sangat tinggi, misalnya di atas 80% di Indonesia. Pembajakan perangkat lunak dan lemahnya hukum dapat merugikan suatu negara dalam banyak hal. Sebuah negara yang perlindungannya terhadap HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) rendah menjadi tidak menarik bagi investor asing. Keanggotaan dalam organisasi perdagangan dunia atau WTO (World Trade Organization) dan manfaat yang didapatkan dari keanggotaan itu juga ditentukan oleh tingkat penghargaan suatu negara terhadap HaKI. Akhirnya, budaya pembajakan perangkat lunak merugikan pengembangan perangkat lunak lokal, disamping rendahnya insentif bagi pengembang perangkat lunak lokal untuk menghasilkan produk lokal.
1.3 Perbedaan Menggunakan Perangkat Lunak Open Source dan Perangkat Lunak Proprietary Perangkat lunak open source saat ini berkembang begitu pesat sehingga dapat dikatakan bahwa pada umumnya tidak ada perbedaan antara perangkat lunak open source dan perangkat lunak proprietary dari segi aplikasinya. Sebagai contoh kita bandingkan antara Ubuntu Linux sebagai produk perangkat lunak open source dan Windows sebagai produk perangkat lunak proprietary
1.1 Pengertian Open Source Menurut David Wheeler, secara umum program yang dinamakan free software (perangkat lunak bebas) atau open source software (perangakat lunak sumber terbuka) adalah program yang lisensinya memberikan kebebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada pengembang sebelumnya. Semua perangkat lunak bebas adalah perangkat lunak sumber terbuka, tapi sebaliknya perangkat lunak sumber terbuka belum tentu perangkat lunak bebas, tergantung kaidah yang dipakai dalam melisensikan perangkat lunak sumber terbuka tersebut.
1.2 Keuntungan Menggunakan Perangkat Lunak Open Source Ada beberapa keuntungan apabila menggunakan perangkat lunak open source, diantaranya:
1.2.1 Keamanan (Security) Meskipun tidak ada sistem operasi atau platform yang aman secara sempurna, faktor-faktor seperti metoda pengembangan, arsitektur program, dan pasar target dapat berpengaruh besar pada keamanan, dan konsekuensinya dapat berakibat lebih mudah ditembus atau sebaliknya sulit ditembus. Aspek keamanan telah mendorong banyak organisasi publik untuk bermigrasi, atau mempertimbangkan untuk bermigrasi, dari windows ke solusi FOSS. Lembaga pajak dan kepabeaan Perancis migrasi ke Red Hat secara besar-besaran karena alasan keamanan ini.
1.2.2 Pembajakan, HaKI (Hak Kekayaan Intelektual), dan WTO (World Trade Organization) Pembajakan perangkat lunak menjadi masalah di hampir semua negara di dunia. Menurut studi pembajakan perangkat lunak global yang dibuat IDC dan BSA (Bussines Software Alliance), pembajakan perangkat lunak pada 2005 menimbulkan kerugian US$34 milyar (sekitar Rp 300 trilyun). Bahkan di negara maju yang secara teori mampu membeli lisensi perangkat lunak, nilai pembajakan masih tinggi, sekitar 21% di Amerika Serikat dan 36% di Uni Eropa. Di negara-negara berkembang yang penghasilannya rendah harga perangkat lunak dinilai mahal, sehingga angka pembajakan perangkat lunak sangat tinggi, misalnya di atas 80% di Indonesia. Pembajakan perangkat lunak dan lemahnya hukum dapat merugikan suatu negara dalam banyak hal. Sebuah negara yang perlindungannya terhadap HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) rendah menjadi tidak menarik bagi investor asing. Keanggotaan dalam organisasi perdagangan dunia atau WTO (World Trade Organization) dan manfaat yang didapatkan dari keanggotaan itu juga ditentukan oleh tingkat penghargaan suatu negara terhadap HaKI. Akhirnya, budaya pembajakan perangkat lunak merugikan pengembangan perangkat lunak lokal, disamping rendahnya insentif bagi pengembang perangkat lunak lokal untuk menghasilkan produk lokal.
1.3 Perbedaan Menggunakan Perangkat Lunak Open Source dan Perangkat Lunak Proprietary Perangkat lunak open source saat ini berkembang begitu pesat sehingga dapat dikatakan bahwa pada umumnya tidak ada perbedaan antara perangkat lunak open source dan perangkat lunak proprietary dari segi aplikasinya. Sebagai contoh kita bandingkan antara Ubuntu Linux sebagai produk perangkat lunak open source dan Windows sebagai produk perangkat lunak proprietary
Komentar
Posting Komentar